KONON layang-layang ditemukan pada abad 5 SM oleh ilmuan Yunani dari
Tarentum. Namun masyarakat Asia, khususnya Korea, Cina, Jepang, dan
Melayu sudah akrab dengan layang-layang jauh sebelumnya. Maka ada dugaan
lain, layang-layang berasal dari Cina masa 3000 tahun lalu. Pada masa
pemerintahan Dinasti Han (200 SM-200 M), militer Cina menempelkan
potongan batang bambu pada layang-layang mereka.Saat "pasukan"
layang-layang melintasi pasukan musuh, angin yang menerobos rongga bambu
mengeluarkan bunyi siulan. Barangkali karena jumlahnya banyak,
siulannya menjadi gemuruh. Cukup untuk membuat musuh panik dan lintang
pukang melarikan diri.
Layang-layang pun menyebar ke kawasan Asia lain, hingga ke Selandia
Baru. Bentuk layang-layang di Eropa mulai berkembang pada abad
pertengahan (1100-1500). Salah satunya dikembangakan dengan panji-panji
militer serupa kantung penangkap angin. Baru tahun 1500-an muncul bentuk
jajaran genjang, yang kemudian menjadi populer di Eropa.
Menurut dasarnya layang- layang dikelompokan menjadi 5 jenis. Yang
tertua, rata berbentuk jajaran genjang. Jenis ini memerlukan ekor untuk
menimbulkan tahanan dan merpertahankan tegaknya arah terbang. Makin
kencang angin, harus makin panjang pula ekornya. Panjang ekor paling
tidak tujuh kali diagonal. Sedangkan lengkung pada layang-layang sengaja
dibuat untuk menciptakan sudut terhadap arah angin, sehingga
layang-layang dapat terbang stabil tanpa bantuan ekor. Layang-layang
melengkung ini dipatenkan pada tahun 1891 oleh William A. Eddy asal
Amerika. Layang-layang kotak berbentuk tiga dimensi ditemukan oleh
Lawrence Hargrave dari Australia tahun 1893. Untuk menerbangkannya perlu
angin yang cukup kuat dan stabil. Lain lagi dengan dengan layang-layang
delta hasil temuan Francis M. Rogallo dari AS tahun 1941 yang bisa
diterbangkan dengan angin sepoi-sepoi. Nenek moyang alat terbang layang
ini bentuknya berupa dua permukaan segitiga yang bertemu di satu sisi
dengan membentuk sudut. Pada garis pertemuan ini dipasang sirip vertikal
di sebelah bawahnya. Sirip sekaligus lunas penyeimbang ini berfungsi
sebagai kekang kendali yang langsung tersambung dengan benang. Sedangkan
layang-layang flexible ditemukan oleh Domina C. Jalbert dari AS tahun
1963. Jenis ini memang tanpa rangka, sehingga tiap bagian disambung
dengan dijahit atau dilem sampai bentuk bisa melayang. Salah satunya
parafoil kain yang serupa parasut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar